Puisi Tentang Rindu Karya Anggota Rumpun Nektar

Komunitas Penulis - Lama tidak update blog, kali ini membawa karya dari Nektarity berupa puisi. Setelah sebelumnya kami menerbitkan buku Puisi Tentang Rindu dengan judul RENDJANA,(Lihat di RENDJANA) ada banyak puisi dari Anggota kami yang sebenarnya sangat bagus. Nah daripada dibuang, ada baiknya kami posting secara bertahap disini tentang Puisi Tentang Rindu yang sudah masuk.

UntukPuisi Tentang Kerinduan yang sebelumnya, anda bisa melihatnya di Puisi Kerinduan


Puisi tentang rindu ini dibuat sekitar setahun silam melalui Originalitas Therapy, sebuah program dari grup kami. Puisi-puisi kerinduan ini dibuat dalam berbagai tema baik puisi kerinduan terhadap kekasih, puisi kerinduan terhadap ibu, orangtua, atau kerinduan kepada yang sejati yaitu Tuhan yang Maha Esa. Dengan berbagai tema kerinduan ini membuat suasana puisi makin romantis.


Puisi Tentang Rindu


Puisi Tentang Rindu


Senja di Cakrawala

Angin meniup lembut telinga,
membisikkan katakata
; aku suka kamu

Dan aku tergulung ingatan yang datang serupa gelombang
Tak lagi kokoh kaki ini berdiri.
Terempas,
terombang-ambing dalam kenangan.

Harus berapa kali lagi aku seperti ini? Jatuh dan bangkit di atas nyeri?

Pasir yang bergemeresik pun mulai mengusik
Sejumput kisah masa silam terangkat ke permukaan.

Airmata pun berderai
Enggan tercerai

Biodata Penulis:
Lihn, seorang yang ingin menggaungkan nama lewat karya


***


Rindu Tenggelam di Rongga Dadamu

Kemarin kulihat tangis berlayar di pipimu, kasih
apakah sebab itu terjadi
adakah sulaman rindumu terbelit benangnya
atau karena seluruh waktuku (belum) utuh untukmu :
enggan berbagi dengan pekerjaan dan deadline tulisan

dalam hakikat janjiku kau ikat
dalam firasat tangismu tersumbat
segala pertanyaan tiada terjawab
dalam lisan tak berucap, tidak dengan sikap
firasatku teguh mengatakan
“Ada rindu tenggelam di rongga dadamu”
aku juga sama yang ku rindu
penyuluh jiwa bagai penawar derita
semalaman kau pun menyepi
bagai purnama menghilang embun mencari
di kamar usang ku menghitung hari
sampai kapan kau tahan dingin begini

Biodata Penulis:
Azizah Nur Fitriana, Gadis riang senyuman ini lahir di Medan 12 Juni 1993. Anak dari pasangan Bapak Sugito S.Ag dan Ibu Juli Rosbina, merupakan puteri ragil dari empat bersaudara. Puisi merupakan saudara kembar abadinya. Facebook: Azizah Nur Fitriana (Keep Smile Azizah),


 ***

Nestapa Rindu

Lalu ketika senja telah benar benar memudar
dan matahari tak mau lagi untuk berkompromi
menambah sejanak saja untuk menyinari bumi
gelap....malam pun menyambut bumi

kembali kulangkahkan kaki
gelayut rindu harus kutumpuk kembali
karena pada senja ini kau tak juga kembali

mungkin janjimu sudah menguap bersama awan
atau terhanyut bersama deburan ombak
menabrak bibir pantai dan kemudian menghilang

namun tahukah kau di setiap jejak yang telah kau toreh
menyisakan sampul rindu yang semakin mengikat
bahkan hanya sebutan namamu saja
sudah mampu menghujam setiap bilik jantungku

aku menggumamkan namamu dalam sepiku
ketika berjumpa denganmu hanyalah sebuah kenisbian belaka
sebuah ketidakmungkinan
juga kemustahilan...

lalu ketika rasa rindu itu benar benar menghujam
ingin sekali kusayat nadiku
atau kutusuk jantung ini dengan belati pembunuh rindu
agar jiwa ini bisa menemuimu di alam yang sekarang kau diami

tapi kemudian bayang wajahmu mengoyak niatku
tatapan teduhmu mengisyaratkan aku untuk menghentikan semuanya
dan senyum indahku menyihirku untuk tetap berdiri
meneruskan cerita dalam hidupku
walau dalam dekapan rindu
yang tak akan pernah terselesaikan

Biodata Penulis:
Santi Tiany adalah nama lengkap sekaligus nama pena dari seorang santi tiany.memiliki cita cita besar untuk menjadi seorang penulis,menelurkan banyak karya dan mampu menginspirasi jutaan umat. senang sekali berkorespondensi dan membaca menjadi salah satu hobi saya.bisa menghubungiku di email santi.tiani@gmail.com


***


Degub Jantung Memanggilmu

Sepertinya nadi-nadi terpatri
Darah memutar sejiwa

Kini segenggam merah mulai berdenyut
Mengiring otak untuk mengenang
Dan mata terpejam, sebuah bayang-bayang

Sepertinya rinduku terpanggil
Degub-degub jantung mengeras

Setelah suaramu mengisi gendang
Semua terasa lengkap
Lekat
Bayangmu menari-nari
Mengisi ilusi

Seperti senja yang menua
Degub jantung memanggilmu
Aku rindu

Biodata Penulis:
Abd-Jamil dari Bekasi, menulis di sela aktifitas menjaja di pinggir trotoar, telah berkarya dibeberapa antologi bersama di beberapa group kepenulisan. email abjad.tak.beraturan@gmail.com



Anda juga bisa melihat karya puisi lainnya, diantaranya:
- Puisi Cinta
- Puisi Tentang Ayah
- Puisi Tema Pahlawan

Gimana? keren kan? yang lebih keren lagi ada. Silakan beli buku RENDJANA. pemesanan Lihat di halaman RENDJANA. Demikian beberapa Puisi tema kerinduan yang terposting kali ini, beberapa puisi kerinduan lain akan kami posting di postingan selanjutnya, nantikan puisi-puisi tentang kerinduan selanjutnya.
.



0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.