Pengertian Kalimat Simpleks, Kalimat Kompleks dan Contohnya

Komunitas Penulis - Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, baik dalam bentuk lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Jumlah kata dalam sebuah kalimat yang panjang sebenarnya terbatas selama kalimat itu masih bisa ditangkap maknanya secara jelas karena susunan kata, frase dan klausanya teratur.  Kalimat adalah susunan berbagai kata yang terdiri dari struktur kalimat yang lengkap, bukan frasa. Frasa adalah susunan kata yang hanya terdiri dari 1 struktur kalimat. Jenis kalimat mempunyai berbagai jenis. Jenis kalimat bervariasi dan dibedakan berdasarkan beberapa segi. Setelah sebelumnya kita membahas jenis paragraf, dan Ciri Kalimat Efektif, Kali ini kita akan membahas jenis kalimat yang dibedakan dari segi kompleksitasnya. Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat terbagi atas dua jenis yaitu kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Berikut Penjelasannya :

Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks

Kalimat Simpleks, Kalimat Kompleks

Kalimat Simpleks

Kalimat Simpleks adalah bentuk kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat. Pola kalimat merupakan rangkaian kata yang minimal terdiri dari Subjek (S) dan Predikat (P). Dalam kalimat simpleks hanya terdapat satu kata kerja atau satu predikat utama. Kalimat simpleks biasa juga disebut juga dengan kalimat tunggal.

Contoh : Anak itu mengambil Apel
                   S           P           O 

Contoh Kalimat Simpleks di atas termasuk kalimat simpleks sebab hanya terdiri satu pola kalimat dan terdapat satu kata kerja utama. Pola kalimatnya S-P-O. 

Kalimat simpleks, selain mengandung SPO juga terkadang mengandung pola 'Keterangan'.

Contoh kalimat simpeks menggunakan keterangan :
a. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.
b. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga.

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua pola kalimat atau memiliki dua predikat/kata kerja utama. Kalimat kompleks biasa juga disebut dengan kalimat majemuk.

Contoh: Rudi melempar bola dan Iwan menangkap bola itu.
               S        P           O            S             P                O

Contoh Kalimat Kompleks di atas termasuk kalimat kompleks karena mengandung dua pola kalimat. Pola kalimat pertama terdapat pada rangkaian pertama yang berpola S-P-O sedangkan senajutnya masih ada pola kalimat kedua yang juga terdapat pola S-P-O.

Selain mengandung dua kata kerja utama, kalimat kompleks juga ditandai dengan adanya kata penghubung intrakalimat. Kata penghubung intrakalimat memiliki fungsi menggabungkan dua klausa atau dua pola kalimat.

Kata penghubung atau Konjungsi

Kata penghubung intrakalimat dibagi menjadi dua yaitu kata penghubung koordinatif dan kata penghubung subordinatif. Penggunaan kata penghubung koordinatif dalam kalimat akan menjadikan kalimat tersebut kalimat majemuk setara. Sementara, penggunaan kata penghubung subordinatif dalam kalimat akan menjadikan kalimat tersebut menjadi kalimat majemuk bertingkat.


Kata penghubung koordinatif
  • dan   : Menunjukkan hubungan penambahan
  • serta : Menunjukkan hubungan penyertaan
  • atau  : Menunjukkan hubungan pemilihan
  • tetapi, namun, melainkan :  Menunjukkan hubungan pertentangan
  • padahal, sedangkan : Menunjukkan hubungan perlawanan

Kata penghubung subordinatif
  • sejak, saat, ketika, sebelum, setelah : Menunjukkan hubungan waktu
  • bila, jika, kalau : Menunjukkan hubungan syarat
  • agar, supaya, untuk : Menunjukkan hubungan tujuan
  • sebab, akibat : Menunjukkan hubungan penyebab
  • sehingga, jadi, maka : Menunjukkan hubungan akibat
  • meskipun, biarpun, walaupun : Menunjukkan hubungan konsesif/pertentangan
  • dengan, secara : Menunjukkan hubungan cara/alat

Pada kalimat kompleks juga dikenal  istilah induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat adalah kalimat atasan, sedangkan anak kalimat merupakan kalimat bawahan. Untuk membedakan keduanya, secara tertulis anak kalimat selalu menempel dengan kata penghubung, sementara induk kalimat tidak ditempeli kata penghubung.

Contoh: Ayah sedang tertidur ketika mobil itu masuk halaman.
             Ketika mobil itu masuk halaman, Ayah sedang tertidur.

Induk kalimat dari kalimat kompleks di atas adalah Ayah sedang tertidur, sementara anak kalimatnya adalah ketika mobil itu masuk halaman.

Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik

Kalimat Kompleks Parataktik adalah kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain 'dan, tetapi, dan atau'.

Contoh :
Yang pertama disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut mahluk mati.
      S (FN)     P (V)      PEL (FN)            S (FN)        P (V)     PEL (FN)

Kalimat Kompleks Hipotaktik adalah kalimat kompleks yang dapat dinyatakan dengan hubungan konjungtif dan  tidak sejajar dengan makna, antara lain apabila, jika, karena, dan ketika.

Contoh :
Tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.
 S (FN)       P (FV)        PEL (A)            (S (FN)    P (FV)      PEL (Pronom)

 Nah, pembelajaran tentang kalimat Simpleks dan Kompleks sebenarnya sudah kita dapatkan di bangku SMP, tetapi mungkin saat ini kita sudah lupa, tetapi kalau bilang Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk mungkin sedikit ingat, sebab kalimat majemuk akan terbagi banyak seperti kalimat majemuk setara, bertingkat, dan lain-lain, untuk pembahasan kalimat majemuk di postingan selanjtunya ya.

Lihat Juga Tentang Klitik, Porklitik, dan Enklitik

Demikian mengenai Kalimat Simpleks dan Kompleks beserta contohnya. Semoga bermanfaat buat pembelajaran bahasa dan sastra anda. Salam Nektarity :)


0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.