Panduan Singkat Menulis Fiksi (Cerpen/Novel)

Komunitas Penulis - Bagaimana memulai menulis? banyak orang yang suka membaca cerpen, suka membaca novel lalu kepikiran ingin menjadi penulis juga dengan alasan merasa memiliki cerita yang menarik pula. Lalu setelah memiliki keinginan menulis yang kuat, dan membuka laptop untuk mengetik, timbul pertanyaan, dari mana saya memulai? Kalau nggak menarik gimana? dan lain sebagainya. Nah dengan beberapa panduan ini mungkin bisa membantu anda untuk memberikan step by step dalam menulis. Berikut panduan menulis Fiksi

Memulai menulis cerpen tidak jauh beda dengan memulai menulis novel. Mungkin nanti bedanya hanya pada proses dan konsep menulisnya. Yang terpenting, sesama jenis tulisan fiksi tentunya teknik dasarnya sama. Jika anda pernah membaca tips dari kita di halaman :
 - Tips Menulis Cerita Fiksi
- Tips Novel yang baik
- Teknik Menulis Cerpen
dan lain sebagainya yang sudah kita berikan di Label TIPS MENULIS seharusnya sudah dapat memulia menulis atau bahkan dapat merangkai kata yang benar-benar hidup. Permasalahannya terkadang pada, semakin banyak teori, semakin membuat kita bingung, iya kan? nah yuk kita coba memberikan penjelasan yang tidak perlu diingat atau dihafalkan, manun dipahamis ebagai pedoman, makanya kita sebut Panduan

Cara Mudah Menulis Fiksi (Cerpen/Novel)


Jika kamu merasa memiliki bahan tulisan, misalnya pengalaman pribadi semata yang pernah dialami, tentunya hal ini bukan merupakan hal yang cukup. Ada banyak hal pendukung yang perlu ktia pelajari, diantaranya :

1. Riset atau Observasi
Sama halnya dengan tulisan non-fiksi seperti Artikel Ilmiah, menulis fiksi juga perlu melakukan penelitian atau riset. Riset dilakukan dengan harapan cerita fiksi yang kita buat benar-benar nyata, benar-benar hidup. Seperti yang pernah kita utarakan dalam waktu sebelumnya, penulis adalah Showing(menggambarkan) bukan Telling (menuliskan) dengan harapan apa yang ditulis seolah dirasakan pembaca. Riset ini biasanya berhubungan dengan keadaan nyata, seperti misalnya ide cerita memang benar-benar terjadi kamu alami, namun kamu ingin menambahkan bumbu dengan latar perancis misalnya. Tentu kita harus tahu keadaan perancis yang sebenarnya sesuai dengan latar waktu yang kita buat.Tetapi tidak juga harus kita pergi ke Perancis. Kita bisa mencari informasi, bacaan atau video mengenai kondisi disana sehingga saat membuat latar, aroma perancis itu benar-benar ada.

2. Buat Daftar Pertanyaan
Dalam membuat karya, tentunya kita harus memiliki tujuan yang jelas, entah mengandung makna yang luhur, atau visi misi demi memberikan padangan hidup yang lebih baik yan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Untuk itu, sebelum menulis mulailah dengan pertanyaan
  • Apa tujuan menulis cerita ini?
  • Siapa target pembacanya? Remaja, Dewasa atau anak-anak?
  • Berapa waktu akan selesai?
Tiga pertanyaan diatas akan memudahkan ktia dalam menyusunnya. Misalnya target remaja, tentu kita harrus menyesuaikan penggunaan bahasa dialognya. Meskipun dalam narasi selalu memakai bahasa yang formal, tetapi tentu dalam dialog masing-masing tokoh harus disesuaikan dengan remaja sekarang. Agar mengetahui obrolan remaja saat ini, yang jadi acuan adalah hasil dari poin pertama(riset).

Dari daftar pertanyaan di atas kita lanjut ke daftar pertanyaan selanjutnya masuk ke cerita. Apa sih menariknya ceritamu dibandingkan dengan yang lain? Paling tidak ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab, diantaranya :
  • Cerita yang kamu buat, menariknya dimana?
  • Apa yang membedakan dengan karya-karya lain?
  • Konflik apa yang ditawarkan?
  • Pesan apa yang ingin disampaikan?
  • Manfaat apa yang dapat diambil dari pembaca?
 Nah, pertanyaan diatas juga dapat membantu kamu membuat cerita yang menarik yang sebelumnya mungkin belum terfikirkan, misalnya menjawab pertanyaan "Apa yang membedakan dengan karya lain?" yang sebelumnya kamu berfikir menulis biasa saja hanya karena ceritamu sudah menarik, akhirnya dengan adanya pertanyaan tersebut kamu berfikir untuk embuat penyajiannya secara berbeda. Yakinlah, cerita yang biasa dengan penyajian menarik jauh lebih baik daripada cerita menarik yang disajikan biasa

Khusus untuk penulsian novel, anda dapat melanjutkan dengan menyusun Outline, Kita pernah membahasnya pada postingan Cara Menyusun Outline Novel


3. Ciptakan Tokoh yang Hidup
Jika sudah melangkah di tahap sebelumnya, tahap ini kita harus menciptakan tokoh yang hidup. Jika dalam ceritamu memiliki tokoh penting 5, tentunya masing-masing tokoh memiliki karakteristik watak yang berbeda. Untuk itu kita perlu membuat dan menuliskannya agar alur cerita benar-benar hidup dan nyata. Selain itu juga supaya pembaca tidak terganggu dengan berubahnya sifat dan watak salah satu tokoh di tengah-tengah cerita.

Misalnya :
Sarah : Cantik, berkacamata, bicaranya halus, pendiam
Samudra : Tinggi, anak motor, usil, mudah tersinggung
Wirya : Religius, penyabar, kurang pengalaman, paling males diajak nongkrong

Nah, catatan ini dapat kita jadikan pedoman untuk membuat tokoh benar-benar hidup, terutama pada konflik-konflik yang penting. Untuk tips membuat dialog sudah pernah kita bahas juga, seperti misalnya Teknik Menghidupkan Dialog Cerita, dan juga perlu diketahui jenis-jenis penokohan dalam cerita.

Secara sederhana, menulisan cerita dengan diawali tahap ini > perenungan > pengendapan > tulis dalam kalimat pendek > jadikan satu premis cerita kemudian dilanjutkan dengan: > kaitkan apa yang akan ditulis > tulis sinopsis > menjaga konsistensi >

Nah, semoga tulisan ini dapat membantu anda dalam menuntun anda menyusun cerpen atau novel agar lebih mudah dan membantu anda membuat cerita yang benar-benar hidup. Salam Nektarity

0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.