Tentang Kata Serapan dan Contohnya

Komunitas Penulis - Dalam beberapa kesempatan, kita sering menemui orang menggunakan bahasa atau kata serapan yang salah dalam kondisi yang formal atau pertemuan yang resmi. Aturan tata bahasa sendiri sudah mengatur mengeni kata serapan beserta tanda bacanya. Kata Serapan adalah perbendaharaan kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa lain, seperti bahasa daerah dan bahasa asing.

Dalam proses penyerapan dari bahasa lain(asing) memberikan dampak atau pengaruh kepada bahasa indonesia dalam jangka waktu tertentu yang diakibatkan oleh faktor tertentu.  Dalam terjadinya proses penyerapan, ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh sesuai dengan bahasa aslinya, ada pula proses serapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian seperti bentuk penulisan maupun ucapan.

Faktor yang mempengaruhi penyerapan bahasa lain dilatarbelakangi oleh berbagai hal antara lain kebutuhan, pretise, kurang paham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang lain. Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu kita serap menjadi kosakata Indonesia, sebagian lainnya tidak berubah.

Pengertian Kata Serapan


Kata Serapan


Lalu, apa yang dimaksud dengan kata serapan? Kata Serapan adalah Kata yang diserap dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing dan dipergunakan dalam bahasa Indonesia dengan mengalami perubahan atau tidak tetapi tidak mengubah makna.
 
Beberapa faktor yang mempengaruhi terciptanya kata serapan adalah kosakata bahasa Indonesia yang semakin bertambah yang dipengaruhi oleh munculnya dialek-dialek bahasa daerah atau bahasa asing. Juga pesatnyakemajuan teknologi memungkinkan munculnya bahasa-bahasa dari negara lain yang sering  muncul dan menjadi kata yang lazim untuk masyarakat indonesia sehingga menjadi kata serapan.
  

Contoh Kata Serapan

Beberapa contoh Kata Serapan

Kata Serapan dari Bahasa Daerah 


Bahasa Jawa
Amblas                     =       hilang, lenyap
Ampuh                     =       sakti
Langka                     =       jarang ada
Lugu                         =       polos, apa adanya
Tuntas                      =       selesai

Bahasa Sunda
Kagok                      =       canggung
Mendingan                =      lumayan
Meriang                    =       sakit

Bahasa Minangkabau
Acuh                        =       peduli
Cemooh                    =       ejekan, hinaan
Gigih                        =       keras hati, tetap teguh pada pendirian
Bertele-tele               =       melantur-lantur berkepanjangan

Dialek Jakarta
Begadang                 =       berjaga (tidak tidur sampai larut malam)
Ceroboh                   =       tidak cermat
Genit                        =       bergaya-gaya
Cakep                       =       elok, cantik
 
 Bahasa Pelembang
Santai                       =      (tidak serius)


Kata Serapan dari Bahasa Asing

Kosakata dari bahasa asing terbagi atas 4 golongan, yaitu:

Adopsi
Adopsi adalah pungutan secara utuh, tanpa perubahan atau penyesuaian.
Contoh:
1)      Bahasa sansekerta : Agama, cita, wanita
2)      Bahasa Arab : akal, nasihat, rukun
3)      Bahasa persi : nahkoda, istana
4)      Bahasa tamil : mahligai, perisai
5)      Bahasa portugis : almari, meja

Adaptasi
Adaptasi adalah pungutan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Penyesuaian ejaan unsur serapan dilakukan dengan kaidah sebagai berikut:
1)      Aa menjadi a
Contoh:       Octaaf             à        Oktaf
2)      Ae tetap ae, jika tidak bervariasi dengan e
Contoh:       Aerobe                        à        Aerob
3)      Ae menjadi e jika bervariasi dengan e
Contoh :      Crystal             à        Kristal
4)      Ie tetap ie jika lafalnya bukan i
Contoh:       Carrier             à        Karier
5)      Kh (Arab) tetap kh
Contoh:       Akhir               à        Akhir
Contoh:       Haemoglobin   à        Hemoglobin
6)      Ai tetap ai
Contoh:       Trailer              à        Trailer
7)      Au tetap au
Contoh:       Audiogram      à        Audiogram
8)      C di depan a, u, o, dan konsonan menjadi k
Contoh:       Cubic               à        Kubik
9)      Ou, jika pelafalannya au, menjadi au
Contoh:       Counter          à        Kaunter
10)  Ou, jika pelafalannya u, menjadi u
Contoh:       Coupon           à        Kupon.[5]


Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia
Contohnya :         Overlap à tumpangtindih
                             Try out à uji coba

Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan.

Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :   Effective         à        berhasil guna
               Spare parts      à        suku cadang


Berdasarkan taraf integrasinya unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.
  1. Pertama : unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, l’exploitation de l’home par l’homme, unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
  2. Kedua, unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya hingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Sedangkan akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagaian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh disamping kata standar, implement, dan objek.
Begitu juga penulisan kata serapan dari bahasa daerah yang belum dianggap baku, harus ditulis dengan huruf miring. Dalam tulisan manual diberi garis bawah tunggal. Misalnya kata-kata amburadul, semrawut, nggak, nyentrik, dan lebay.

Selain kata-kata serapan, bahasa Indonesia juga mempunyai imbuhan serapan. Bangsa indonesia memang banyak sekali mengambil kata-kata asing ataupun kata daerah salah satu bentuk perkembangan bahasa indonesia adalah berupa penyerapan kata ke dalam bahasa indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa asing pemberi pengaruh. 

Lihat Juga Cara Menyusun Esai

Demikian mengenai kata serapan dan contohnya, semoga bisa bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan kita mengenai bahasa inondeisa. Jika ada kesalahan maupun kekurangan silakan bisa berkomentar untuk segera kami perbaiki. Salam.


DAFTAR PUSTAKA
  • Arifin, Zaenal, S. Amran Tosai, 2003, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo
  • Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta
  • Rumaningsih, endang. 2012. Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia. Semarang:Rasail Media Group
  • Zaidan, Hendy, 1989, Pelajaran Sastra, Jakarta: PT. Gramedia
  • Hendy,Zaidan.1989.Pelajaran sastra. Jakarta:PT Gramedia.
  • Abdul Chaer, Ragam Bahasa Ilmiah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm.
  • Endang Rumaningsih, 2012, Cermat dan Terampil berbahasa Indonesia, Semarang:Rasail, halaman 25 sampai 27.
  • Endang Rumianingsih, Cemat dan Terampil Berbahasa Indonesia, halaman 27.

 .

0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.