Tips Menulis Fiksi ; TEKNIK MENGHIDUPKAN DIALOG DENGAN VARIASI DIALOG

Komunitas Penulis - Masih semangat belajar menulis? Ada beberapa hal yang sebenarnya penting tapi terkadang terlupakan, yaitu tentang mengemas dialog dalam sebuah cerita, baik cerita pendek ataupun novel. Banyak dari penulis (fiksi) atau pengarang ketika membuat dialog masih terlalu kaku untuk membuat variasi pengantar. Padahal dialog dalam sebuah karya tulis sangat berpengaruh memperkuat karakter masing-masing tokoh yang kita ciptakan.

Dalam menulis cerita pendek, terkadang kita menuliskan cerita layaknya sebuah laporan kunjungan atau laporan kejadian peristiwa. Sehingga cerita yang dihasilkan cenderung kaku dan mononton. Masih terpaku pada penulisan ilmiah yang bersifat eksposisi maupun argumentasi, belum mengarah pada penulisan yang bersifat kreatif. Hal ini yang membuat sulitnya memunculkan karakterisasi tokoh dan belum memunculkan tema serta membuat alur cerita melalui teknik dialog.


 TEKNIK MENGHIDUPKAN DIALOG


Cara Menulis cerpen


Contoh:
  • "Nit, gue tadi dapet surat, tapi nggak tahu dari siapa," ucap Aji
  • "Surat lamaran?" jawab Nita.
  • "Tahu nih, kayaknya sih ada yang naksir berat sama gue, Nit, " kata Aji sambil tertawa.
  • "Ge-er lo Ji, siapa tahu panggilan dari kantor polisi," kata Nita meledek.
  • "Eh tapi, ngomong-ngomong dari siapa tuh surat?" lanjutnya.
  • "Belum gue buka, ntar aja dirumah," jawab Aji sambil berlalu.

Dari contoh di atas, pengantar dialog hanya bermain pada "kata", "tanya", "jawab", "ucap", "ujar" dan semacamnya. Apakah kita masih demikian? Sudah saatnya kita meningkatkan kualitas demi menghanyutkan pembaca, mengajak pembaca ikut andil dalam imajinasi tokoh sehingga karakteristik pun bisa tercipta dari kreativitas variasi dialog

"Apakah kita akan berpisah?" kau menatapku, aku menatapmu.

"Kau tak mau menungguku?" tanyaku pelan diantara isakmu.

"Aku tak bisa jauh darimu," akumu sembari menggenggam erat jemariku.


Penguasaan kosakata adalah faktor yang penting dalam kegiatan menulis cerpen. Penguasaan kosakata akan sangat membantu dalam melahirkan kata-kata sebagai perwujudan gagasan dan pikiran pengarangnya. Dengan penguasaan kosakata tinggi akan bersifat positif dan dapat mempermudah dalam menentukan kata-kata yang akan disusun menjadi paragraf dalam cerpen. Dalam usaha menciptakan sebuah cerpen dibutuhkan penguasaan kosakata yang lebih dari cukup, agar penulis dapat menyalurkan ide dan gagasannnya melalui kata-kata yang tepat untuk mewakili perasaannya.

Penciptaan karya sastra salah satunya cerpen yang bersumber dari imajinasi tentu memerlukan bahan-bahan referensi yang banyak, agar semua gagasan dapat tertuang secara detail melalui tulisan. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari pengalaman hidup, penghayatan atas suatu peristiwa, dan dapat juga diperoleh dari buku. Semua bahan yang diperoleh dari pengalaman, penghayatan, dan olah imajinasi yang berwujud kosakata akan menjadi suatu modal penulisan cerpen.

Silakan anda bisa mencoba sendiri dengan berlatih gaya di bawah ini:

  • "....." katanya dengan terengah-engah
  • "....." kata Martha dengan perasaan terluka
  • "....." aku terkulai. Itu bukan telfon darinya
  • "Jangan!" pekik Dinda
  • "Aku tak yakin, tapi harus kucoba" desisku.
  • "Mah, aku nggak bisa," keluhku, lemas.
  • "Sudah, biar aku saja yang maju," Ariel melenguh.
  • "Tetep nggak pokoknya!" Andi keberatan.
  • "Aku harus pergi!" dia menyingkirkan genggamanku, lalu bingkas pergi.
Baca Juga Cara membuat Paragraf Pertama yang Memikat

Semoga gambaran Teknik Menulis Cerpen kali ini bisa bermanfaat. Salam Nektarity


0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.