17 Jenis Penggunaan Huruf Kapital Sesuai EYD/EBI Ejaan Bahasa Indonesia

Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali para Mahasiswa. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pokok. Mata kuliah bahasa Indonesia dipelajari oleh Mahasiswa berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah Mahasiswa mampu dan terampil untuk menyusun karya tulis maupun makalah pada saat Skripsi, setelah mengalami proses belajar mengajar dikampus. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam bab ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan pemakaian huruf miring pada bahasa tulis.

EYD merupakan aturan tata Bahasa Indonesia yang baku. Peran EYD yakni sebagai pedoman umum bagi para pengguna Bahasa Indonesia. Siapa pun, kapan pun, dimana pun menggunakan EYD secara baik dan benar, maka harus mengacu pada EYD yang sesuai dengan Undang-Undang dan Pancasila. EYD pun memiliki pengecualian, biasanya pada penulisan judul. EYD yang digunakan saat ini adalah EYD yang telah disepakati oleh 3 negara yakni Indonesia, Malaysia dan Bruneidarussalam.

Penggunaan Penulisan Huruf Kapital

Penggunaan Penulisan Huruf Kapital


Penggunaan Huruf Kapital
1.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
  • “Apa maksudnya?”   
  • “Kita harus bekerja keras.” 
  • “Dia membaca buku.” 
  • “Pekerjaan itu akan selesai dalam waktu satu jam.” 

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdana Kusumah
Wage Rudolf Supratman
Jendral Kancil

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
  • Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” 
  • Orang itu menasehati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!” 
  • “Mereka berhasil meraih mendali emas,” katanya. 
  • “Besok pagi,” kata dia, “Mereka akan berangkat” 

4. Huruf pertama dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
  • Islam
  • Alquran
  • Kristen
  • Alkitab
  • Hindu
  • Weda
  • Allah
  • Tuhan

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
  • Sultan Hasanuddin
  • Mahaputra Yamin
  • Imam Hambali
  • Doktor Muhammad Hatta
  • Raden Ajeng Kartini
  • Agung Permana, Sarjana Hukum
  • Irwansyah, Megister Humaniora

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
  • Selamat datang, Yang Mulia.  
  • Selamat pagi, Dokter
  • Semoga bahagia, Sultan
  • Terima kasih, Kiai

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang akan dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.
Misalnya:
  • Wakil Presiden Adam Malik
  • Perdana Mentri Nehru
  • Professor Supomo
  • Laksamana Muda Udara Husain Sastra Negara
  • Proklamator Republik Indonesia (Sukarno Hatta)

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
  • .....bangsa Indonesia
  • .....suku Dani
  • .....bahasa Bali

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar.
Misalnya:
  • .....tahun Hijriah
  • .....tarikh Masehi
  • .....bulan Agustus
  • .....bulan Maulid
  • .....hari Jumat
  • .....hari Galungan
  • .....hari Lebaran
  • .....hari Natal

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
  • Konferensi Asia Afrika
  • Perang Dunia II
  • Proklamasi  Kemerdekaan Indonesia

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
  • Jakarta
  • Asia Tenggara
  • Pulau Miangas 
  • Amerika Serikat
  • Daratan Tinggi Dieng
  • Danau Toba
  • Jalan Sulawesi
  • Gunung Semeru
  • Gang Kelinci
  • Kecematan Cicadas
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur ulang bentuk sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti kata di, ke, dari, dan, yang, dan bentuk.
Misalnya:
  • Republik Indonesia
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
  • Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
  • Peraturan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 Tentang penggunaaan bahasa Indonesia dalam pidato presiden dan/atau wakil presiden serta pejabat lainnya. 

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dan, yang, dan untuk, yang terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku dari Ave Maria ke Jalan Lain Ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan
Ia menyajikan majalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.

14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama, gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
  • S.H = sarjana hukum
  • S.K.M = sarjana kesehatan masyarakat
  • S.S = sarjana sastra
  • M.A = master of arts
  • M.Hum = megister humaniora
  • M.SI = master sains
  • Pdt = pendeta

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
  • “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
  • Dendi bertanya, “Itu apa Bu”.
  • “Silahkan duduk Dik!” kata orang itu.
  • Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
  • Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?
  • Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
  • Indonesia tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
  • Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dijelaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
17. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata di, ke, dari, dan,yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
  • Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Volume 18, No. 3, Tahun 2012, memuat tulisan berjudul “Artikulasi Pendidikan Guru Berbasis Kearifan Lokal untuk Mempersiapkan Guru yang Memiliki Kompetensi Budaya.”
  • Pada awal 2015 media massa diramaikan oleh artikel-artikel berjudul ”Cicak versus Buaya Jilid II”.
Bahasa Indnesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahasa. Maka pembelajaran bahasa di setiap sekolah-sekolah pada setiap jenjang pendidikan nyata diperlukan karena akan membantu memelihara kesucian dan keaslian bahasa agar terhindar dan terkontaminasi budaya asing. Demikian beberapa contoh penulisan huruf kapital yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia.

0 komentar:

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.